Over Story
Di suatu siang yang amat sangat panas seorang anak perempuan bernama
Jane yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama sedang bersusah payah
menghafalkan gerakan tari untuk Pentas Seni sekolahnya yang akan berlangsung
dua minggu lagi. Selesai latihan, saat ia berbincang dengan temannya tiba-tiba
seorang kakak kelasnya yang bernama Piere lewat di hadapannya dengan kondisi
kaki yang kesakitan. Seketika tatapan mata Jane beralih melihatnya, dan seakan
melihat seseorang yang sudah lama dia tunggu Jane terpaku dengan keberadaan lelaki tersebut. Dalam
keadaan sakit Piere tetap melaksanakan kewajibannya, hal tersebut sangatlah menyentuh hati Jane, ia kemudian berfikir untuk mencari identitas kakak
kelasnya tersebut.
Jane yang tidak terlalu suka dengan social grup hanya memiliki
“Facebook” dan itu adalah satu-satunya jalan untuk mencari tau identitas kakak kelasnya itu. Setelah lama mencari akhirnya ia menemukan akun milik kaka kelasnya itu. Lucu sekali bahwa ternyata tanggal lahir mereka dekat dan hanya berjarak 9
hari. Mereka banyak memiliki kesamaan seperti bulan lahir, tanggal
kesukaan, sama-sama periang dan sebagainya. Piere seakan memberikan harapan baik pada Jane, iya selalu tersenyum ketika melihat Jane, melihat ke kelasnya setiap
ingin ke laboratorium bahasa, bahkan sering kali bermain disekitarnya. Hal tersebut lambat laun membuat Jane
semakin tertarik dan mengagumi Piere.
“Minggu 26-Februari-2012 di harapkan semua pengisi acara dan
panitia pentas seni tanggal 27-Februari-2012 datang untuk melaksanakan geladi
resik” ucap guru di speaker sekolah. Sambil menghela nafas Jane langsung menghampiri temannya yang ikut menari juga
untuk menanyakan akan datang pada pukul berapa. Keesokan harinya setelah latihan
dilapangan Jane pergi ke kelasnya yang berada dilantai 2 untuk istirahat, tidak
disangka Piere ada di teras kelasnya. Itu membuat Jane kaget dan langsung
berlari kencang menuju kelasnya, beberapa saat kemudian teman Jane, Tania mengajaknya
untuk keluar kelas. Tiba-tiba Piere dan kawan-kawannya lewat dengan perlahan
sambil mengatakan “manis...manis....sini deh..manis...” hal itu membuat pipi Jane
dan Tania merah.
Selesai latihan Jane pergi menemui ketua extracurricularnya untuk
menolongnya membawa sebuah papan tulis berukuran sedang ke kelas agar
tidak terkena tetesan air hujan. Ketika menaiki tangga tiba-tiba Jane sadar
bahwa Piere dan Adele kawannya berada di belakangnya, Jane pun mencoba berjalan
lebih cepat namun dia tidak kuat dan tidak sengaja berkata “Aduh berat banget”
dengan cepat Piere langsung berkata “Sini aku bantu” sambil meletakkan
tangannya di atas tangan Jane, Jane pun berkata “Gak usah kak” Piere hanya
tersenyum dan membuat Jane tidak bisa melakukan apa-apa, setelah sampai di
lantai 2 Jane dengan cepat berkata “Makasih ya kak” dan langsung berjalan
dengan sangat cepat menuju kelasnya. Ternyata Piere mengikutinnya seketika Adele
berkata “Woy kan kita udah kesana” Piere menjawab “serius?” ia pun langsung
berlari menuju tangga sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Hal itu selalu terbayang di pikiran Jane sampai keesokan
harinya. Peristiwa aneh itu terus berputar dikepalanya hingga haripun kini berganti. Tibalah hari pentas seni yang telah lama ia tunggu, Jane kini temgah bersiap untuk tampil memperlihatkan hasil latihannya selama ini.
Selesai tampil Jane langsung menukar pakaiannya dan pergi ke
teras kelasnya untuk melihat Piere dari atas, saat band yang dibentuk oleh kakak
kelas dan teman-teman seolah dasarnya tampil, Jane berteriak memanggil
nama drumer band tersebut. Piere yang sedang duduk santai dibawah seketika
langsung menoleh keatas dan meninggalkan tempat ia duduk. Jane pun bingung
kenapa tiba-tiba ia pergi ’?’. seakan cemburu Piere pun pergi ke ujung kursi
penonton dan terlihat diam sambil memikirkan sesuatu.
Hampir sebulan sikap Piere berubah kepada Jane, ia tidak
sekalipun melihat Jane apa lagi tersenyum padanya. Jane pun berusaha untuk melupakan Piere namun, tanpa ia sadari ia justru semakin memikirkan kakak kelasnya itu. Jane selalu mencari tau
apapun yang berhubungan dengan Piere, mulai dari saat kelas 7 ia masuk kelas 7
berapa, mantan pacarnya, ekskul yang diikutinya, dan berbagai hal-hal lain seputar Piere. Satu hal yang paling
“frontal” yang dilakukan Jane adalah dengan menuliskan “JP” ditangannya setiap
ia sekolah. Entah apa pengaruhnya namun semenjak itu sikap Piere mulai kembali
lagi seperti dulu. Hal itu tentu saja membuat hati Jane kembali terbang.
Hari ini angkatan Jane akan mengadakan reonian di sebuah cafe,
di cafe tersebut suasana sangat membosankan, akhirnya teman Jane mengusulkan
untuk mereka pergi nonton bareng suatu film saja. Akhirnya Jane dan beberapa temannya pergi menuju bioskop
terdekat. Sesampainya disana mereka langsung memesan tiket dan pergi duduk
sambil menunggu film yang mereka akan tonton. Mereka pun membicarakan tentang
teman dekat, dan mau tak mau akhirnya Jane bercerita soal Piere. Tak lama berselang
hal yang tak terduga terjadi, Piere muncul bersama kawan-kawannya,bhal itu sangat
mengagetkan Jane namun ternyata masih ada hal yang lebih parah lagi apakah
itu? Ternyata mereka nonton film yang sama. Saat Piere lewat di samping Jane seketika
Jane langsung berkata“Kak Piere?” Piere pun menjawab “Iya ”jantung Jane langsung
berdetak kencang mendengarnya.
Keesokan harinya di malam yang sejuk sepulang bermain
Jane pergi untuk membeli es krim, tanpa hujan atau pun angin tiba-tiba Ibu Jane
langsung menghampirinya dan berkata “Jane ada teman kamu tuh” Jane menjawab
“Hah,siapa bu?” seketika Jane langsung pergi ke ruang tamu dan apa yang dia
lihat? Piere sedang duduk dan menatapnya sambil melemparkan senyumannya kepada
Jane. Jane yang gugup langsung berlari keluar rumah menuju rumah sahabatnya Bella. Sesampainya
dirumah sahabatnya ia langsung memberikan es krim yang baru ia beli dan
menceritakan apa yang terjadi.
Setelah kejadian tersebut Jane memutuskan untuk menjauhi Piere
namun hal itu sangat menyiksa Jane. Piere yang selalu bertemu Jane ingin sekali
menyapanya namun Jane selalu mencoba menjauhi Piere. Tak lama kemudian Piere
menjalin hubungan dengan temanya yang bernama Rose dan hal itu membuat Jane
makin berusaha melupakan Piere dan menyukai kakak kelasnya yang bernama Jake
yang ternyata merupakan mantan kekasih pacarnya Piere sekarang, namun kisah
cinta Piere tak berjalan lancar sebulan lebih berlalu mereka pun akhirnya berpisah.
to be continued